Bersama Melawan Corona, Dengan Gerakan Tanam Penyediaan Pangan Daerah
Kamis, 11 Juni 2020BERSAMA MELAWAN CORONA, DENGAN GERAKAN TANAM PENYEDIAAN PANGAN DAERAH
Dalam dua bulan terakhir wabah pandemi corona (covid-19) telah masuk ke wilayah Indonesia, pada saat kemunculan pertama tampaknya seperti tidak mewngkhawatirkan. Namun tidak lama kemudian kita dikejutkan bahwa penularan Covid-19 ini sangat cepat dan mudah menyebar dari manusia ke manusia. Sampai saat ini, belum ada obat yang terbukti efektif dalam mengatasi Covid-19. Serangan virus ini tidak tampak oleh kasat mata, karena ada penderita yang tidak menunjukkan gejala secara fisik, tapi korban terus berjatuhan tanpa mengenal status sosial.
Untuk mencegah penyebaran penyakit ini, pemerintah telah mengambil kebijakan dan langkah seperti menjaga jarak sosial (Social Distancing), menjaga kontak fisik (Physical Distancing) menghimbau agar masyarakat tetap tinggal di rumah (Stay Home), kebijakan belajar, bekerja, dan beribadah di rumah, dan yang terakhir telah pula ditetapkan pada daerah zona merah dengan menerapkan karantina wilayah atau Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Setelah diberlakukannya PSBB di Provinsi Riau pada tanggal 17 April 2020 lalu, khususnya di kota Pekanbaru, kita tidak tahu kapan akan berakhirnya pemberlakuan PSBB ini, bila semakin lama tentunya akan berdampak terhadap sendi kehidupan masyarakat, terutama mengenai ketahanan pangan daerah. Apabila daerah lain juga memberlakukan PSBB akan timbul pertanyaan, bagaimana setiap daerah dalam hal ini pemerintah daerah, menjamin ketahanan pangan daerahnya, minimal ketersediaan pangan rumah tangga selama masa karantina wilayah, terutama untuk rumah tangga miskin.
Sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, bahwa Negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, aman, bermutu, dan bergizi seimbang, baik pada tingkat nasional maupun daerah hingga perseorangan secara merata.
Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau telah menyiapkan langkah-langkah strategis dalam mengantisipasi dampak Covid-19.
Plt. Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Riau, Ir. Herman Mahmud, MSi, dalam beberapa kesempatan menyampaikan bahwa sesuai arahan Gubernur Riau, H. Drs. Syamsuar, MSi, dan Menteri Pertanian RI, DR. Syahrul Yasin Limpo, telah melakukan langkah-langkah kongkrit di jajaran birokrasi dan lapangan.
Selain itu, Gubernur juga menginstruksikan kepada Plt. Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau, agar merangkul para tenaga muda angkatan kerja untuk dapat dijadikan sebagai petani milenial sebagaimana yang sudah banyak ditemui di luar Provinsi Riau, terutama mereka yang ada di Pulau Jawa. Tenaga muda lulusan pendidikan pertanian di Riau cukup banyak, mereka ini merupakan tenaga potensi untuk dapat dibina menjadi wirausaha di bidang agribisnis.
Langkah pertama yang dilakukan adalah “mendorong percepatan pelaksanaan instruksi Gubernur Riau agar Bupati/Walikota se Provinsi Riau melakukan Gerakan Tanam Penyediaan Pangan Daerah”. Hal ini dimaksudkan dalam rangka menjaga keseimbangan supply dan demand bahan pangan serta stabilisasi harga pangan maka setiap daerah agar dapat mengantisipasi berkurangnya ketersediaan bahan pangan, baik karena cadangan pangan daerah yang berkurang atau karena tidak masuknya pasokan pangan dari luar Riau.
Gerakan tersebut di atas dapat dilakukan dengan menanam berbagai komoditi tanaman pangan dan hortikultura seperti padi, jagung, ubi kayu, ubi jalar, talas, aneka tanaman sayuran, dan buah.
Upaya gerakan ini dilakukan dengan kegiatan intensifikasi dan ekstensifikasi. Kegiatan intensifikasi berupa berupa peningkatan produktivitas, pemanfaatan lahan pekarangan, tanaman tumpang sari, dan untuk daerah perkotaan yang memiliki lahan pekarangan sempit, penanaman tanaman dalam pot/polybag dapat dijadikan sebagai alternatif. Sedangkan kegiatan ekstensifikasi berupa perluasan areal tanam dengan rehabilitasi sawah terlantar, optimalisasi lahan, pemanfaatan lahan tidur (sleeping land), dan lahan-lahan milik kantor/lembaga pemerintah/swasta yang tidak dimanfaatkan.
Sehubungan dengan itu, Gubernur Riau juga telah menginstruksikan kepada Kepala OPD di tingkat Provinsi untuk melakukan Gerakan Tanam Penyediaan Pangan Daerah secara terpadu, dengan menanami lahan-lahan kosong milik Pemerintah Provinsi Riau yang berada di bawah pengelolaannya dengan tanaman jagung, ubikayu, ubijalar, talas, aneka sayuran, dan buah.
Langkah ke dua yang dilakukan “memastikan semua komponen (stakeholders) pertanian harus tetap bekerja keras dan komit dalam rangka menyediakan pangan bagi penduduk Riau”. Hal ini sebagaimana dikutip dari pernyataan Menteri Pertanian RI, bahwa para insan pertanian harus memiliki komitmen, dalam kondisi bagaimanapun, “pertanian tidak boleh berhenti, pertanian harus terus bergerak”. Komitmen ini selain berdampak terhadap percepatan produksi dan penyediaan pangan, juga akan memberikan dampak terhadap pembukaan lapangan kerja baru dan padat karya di perdesaan, terutama bagi tenaga muda milenial dan tenaga kerja yang kembali ke desanya karena terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di pabrik dan perkotaan.
Langkah ke tiga yang dilakukan “melakukan kerjasama dan harmonisasi dengan seluruh stakeholders, termasuk yang diluar Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau”. Dimaklumi bersama bahwa dalam rangka mewujudkan penyediaan pangan tidak mungkin Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau dapat bergerak sendirian, perlu dukungan dari para pemangku kepentingan lainnya, baik lembaga pemerintah, lembaga swasta, maupun masyarakat perorangan.
Lebih lanjut bahwa langkah ke empat yang dilakukan adalah “mensosialisasikan kepada petani dan petugas, terkait penanganan/pencegahan Covid-19”. Hal ini penting untuk dilakukan, agar pandemi Covid-19 tidak menular lebih luas sampai ke tingkat perdesaan dan petani dapat lebih memahami perannya sebagai ujung tombak yang bertanggung jawab terhadap penyediaan pangan dalam kondisi yang sangat memprihatinkan ini.
Langkah ke lima yang dilakukan yaitu “percepatan pengembangan pasar tani di Kabupaten/Kota”, hal ini sesuai dengan program kerja Kementerian Pertanian RI bahwa dalam rangka mendorong pemasaran produk petani sampai ke konsumen dengan harga yang terjangkau telah dilakukan pengembangan pasar tani pada beberapa tahun terakhir.
Dalam rangka melaksanakan kegiatan sosialisasi gerakan tanam penyediaan pangan, mengidentifikasi calon petani dan calon lokasi penanaman maka Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau yang didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau dan beberapa pimpinan OPD tingkat Provinsi, telah melakukan kunjungan lapangan ke beberapa lokasi, baik milik pemerintah, kelompok tani maupun milik perorangan, yaitu: BBI Hortikultura Padang Marpoyan, Kelompok Tani Kualu, Mom’s Dream Hidroponic Farm, dan Rumah Anggur Pung Grape.
BBI Hortikultura memiliki lahan dan bangunan di atasnya seluas 36,5 ha, namun yang memungkinkan untuk ditanami dengan tanaman pangan dalam waktu dekat ini tersedia seluas 7 ha, karena sebagian lahan lainnya telah ditanami dengan tanaman buah-buahan, aneka sayuran dan padi sawah.
Menurut staf lapangan BBI Hortikultura, Muhaji SP, bahwa kondisi lahan seluas 7 ha sedang tidak ada pertanaman, hanya perlu diolah dan sudah bisa ditanami. Komoditi yang direncanakan untuk ditanam di lokasi ini adalah jagung. Pengolahan tanah hingga siap tanam memerlukan waktu sekitar 3 minggu, maka pada minggu ke tiga bulan Mei lahan sudah bisa ditanami jagung.
Gbr 1. Gubri dan Wagubri didampingi Kadis PTPH Provinsi Riau meninjau lokasi BBI Hortikultura
Gbr 2. Kadis PTPH Provinsi Riau sedang memberikan pengarahan kepada penanggung jawab BBI Hortikultura
Kelompok Tani Kualu diketuai oleh pak Warijo, berdomisili di Desa Kualu, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Luas lahan yang dikelola oleh kelompok seluas 58 ha. Status kepemilikan lahan sebenarnya adalah milik Pemerintah Provinsi Riau, namun daripada tidak tergarap maka oleh Pemerintah Provinsi Riau dipinjam-pakaikan kepada Kelompok Tani Kualu.
Luas lahan yang telah ditanami seluas 30 ha, yaitu dengan tanaman ubikayu, pepaya, dan jagung manis. Komoditi utama kelompok ini adalah tanaman ubikayu. Sisa lahan yang belum digarap/ditanami seluas 28 ha.
Berdasarkan hasil diskusi dengan ketua kelompok tani, pak Warijo, bahwa KT Kualu bersedia berpartisipasi dalam Gerakan Tanam Penyediaan Pangan Daerah, yaitu dengan menanam ubikayu dan jagung secara tumpang sari pada lahan seluas 15 ha atau bila tenaga dan waktu cukup akan ditanami sisa lahan seluas 28 ha tersebut. Mereka hanya minta dibantu benih jagung dan traktor roda 4, sedangkan bibit ubikayu sudah tersedia di tempat. Waktu yang diperlukan untuk pengolahan tanah hingga siap tanam sekitar 3 minggu, sehingga pada minggu ke 3 bulan Mei lahan sudah bisa ditanami dengan jagung dan ubikayu.
Gbr 3. Calon lokasi penanaman jagung dan ubikayu di Kelompok Tani Kualu
Kunjungan berikutnya adalah ke lokasi pertanaman sayur hidroponik milik ibu Desfita, ST., bernama Mom’s Dream Hidroponic Farm, terletak di Jl. Suka Mulya, Kelurahan Tuah Madani, Kec Tampan, Pekanbaru. Menurut keterangan pengelola kepada rombongan Gubernur bahwa usaha ini khusus menanam tanaman sayuran hidroponik, dengan luas lahan yang dikelola 1.600 m2, bila dihitung jumlah lubang yang dapat ditanami pada pipa paralon yang sudah tersusun akan didapati jumlah rumpun sayur sebanyak 22.000 rumpun tanaman. Hasil panennya telah dipasarkan ke supermarket yang berada di Pekanbaru.
Gubernur Riau berterima kasih karena Mom’s Dream Hidroponic Farm telah berpartisipasi dalam mendukung gerakan penyediaan pangan daerah dan sangat mendukung usaha yang telah dilakukan oleh Bu Desfita. Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Riau, Ir. Herman Mahmud, MSi,, berharap agar usaha ini terus dikembangkan dalam skala yang lebih luas dan beragam komoditi sayuran sehingga mampu memenuhi permintaan pasar baik di Provinsi Riau. Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Riau bersedia memfasilitasi keperluan Mom’s Dream Hidroponic Farm sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dinas.
Gbr 4. Rombongan Gubernur Riau foto bersama di unit pengolahan Mom’s Dream Hidroponic Farm
Kunjungan berikut ke lokasi Rumah Anggur Pung Grape yang dikelola oleh Bpk. Yusuf Siregar, di Jl. Tuah Karya Ujung, Kelurahan Tuah Madani, Kec Tampan, Pekanbaru. Tanaman anggur unggul ini ditanami beliau di halaman samping rumahnya. Jenis anggur yang ditanam dan sudah berbuah yaitu: Transfiguration, Akademik, Nina Queen, Ninel, Dikson, dll.
Menurut pak Yusuf Siregar bahwa budidaya anggur unggul ini sudah digelutinya sejak 1 tahun yang lalu karena ingin mencoba dan membuktikan bahwa anggur bisa hidup dan berbuah manis di Pekanbaru yang memiliki suhu yang panas. Ternyata di rumah anggur mini yang dimilikinya tanaman anggur unggul tersebut bisa berbuah dan manis rasanya.
Harapan pak Yusuf Siregar ke depan, mengingat beliau juga salah satu tenaga dosen dan peneliti di Universitas Islam Riau bahwa budidaya anggur yang telah dilakukannya ini akan mendapat respon positif dari Pemerintah Provinsi Riau, sehingga beliau bersama civitas akademika Universitas Islam Riau dapat melakukan riset lebih lanjut terhadap pengembangan budidaya anggur di Riau.
Selain membudidayakan tanaman anggur unggul, di pekarangan rumahnya yang kosong, beliau juga menanam lengkeng unggul seperti itoh super, dan new kristal, tanaman durian varietas Musangking, D24, Bawor, dan Montong.dan ternak lebah kelulut.
Ir. Herman Mahmud, MSi selaku Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Riau yang bertanggung jawab terhadap pengembangan tanaman hortikultura sangat antusias terhadap upaya yang telah dilakukan oleh pak Yusuf Siregar bersama koleganya dalam mengembangkan tanaman anggur unggul di Riau. Diakui memang bahwa sangat jarang ada orang yang melakukan budidaya tanaman anggur di Riau, apalagi dalam skala usaha. Namun kegiatan yang dirintis oleh pak Yusuf Siregar telah memberi bukti kepada kita bahwa tanaman anggur bisa tumbuh dan berbuah di Pekanbaru. Beliau berharap kepada pak Yusuf Siregar agar terus mengembangkan riset-risetnya terhadap pengembangan anggur dan tanaman lainnya, agar nantinya dapat ditanam dalam skala luas oleh petani di Riau. Sehingga masyarakat Riau dapat mengkonsumsi sayuran dan buah dalam jumlah yang cukup dengan harga yang terjangkau. Untuk itu, Dinas Pangan Tanaman Pangan Hortikultura Provinsi Riau siap memfasilitasinya.
Gbr 5. Gubernur Riau sedang memanen anggur unggul di lokasi Rumah Anggur Pung Grape
Gbr 6. Gubri dan Kadis PTPH Prov. Riau foto bersama dengan pak Yusuf Siregar
Akhirnya marilah kita bersama melawan corona. Pertanian tidak boleh berhenti, pertanian harus terus bergerak, maju, mandiri, modern, dan mampu menyediakan pangan bagi penduduk Riau.
Baca selengkapnya disini