DPTPH Provinsi Riau membangun Aplikasi berbasis mobile apps bernama RIAU FARMING
Jumat, 28 Juli 2023Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau membangun sebuah Aplikasi berbasis mobile apps yang multiguna. Aplikasi tersebut dinamakan dengan Riau Farming. Dibangun untuk menjadi kanal pelayanan yang berkaitan dengan unsur perencanaan. Aplikasi dibangun sejak 2020 dan selanjutnya dikembangkan lebih banyak fitur sejak tahun 2021 dan tahun berikutnya.
Aplikasi tersebut memungkinkan digunakan untuk menjadi kanal pelayanan publik yang berkaitan dengan unsur perencanaan bagi stakeholders baik internal maupun eksternal khususnya petani di lapangan.
Aplikasi didesain sesuai dengan kewenangan pengguna. Jika sebagai aparatur dinas, memuat berbagai menu terkait dengan data, rencana, pengendalian atau pengawasan, dan evaluasi kegiatan. Interface untuk petani memuat fitur dan menu untuk partisipasi perencanaan pertanian. Misalnya, tersedia menu pengajuan kebutuhan pengembangan usahatani, informasi rencana tanam, rencana panen, dan fitur pemasaran hasil pertanian.
Aplikasi dibekali dengan kemampuan untuk upload dokumentasi kegiatan di lapangan, juga informasi produk yang dapat dipasarkan dengan kemampuan geo-locations. Pada dashboard aplikasi akan muncul juga dukungan informasi artikel usaha tani termasuk forum interaktif dengan tema dokter tani.
Sebuah forum berbagi informasi tentang upaya budidaya pertanian yang baik agar mencapai produksi dan produktivitas yang diharapkan.
Metode sistem perencanaan partisipatif yang dibangun tersebut, diharapkan mampu menjawab tantangan kebutuhan perencanaan yang tepat sasaran, mengingat aplikasi tersebut setidaknya memiliki 3 (tiga) manfaat dan kegunaan, di antaranya; meningkatkan sumber data dan informasi untuk proses perencanaan dari dan untuk petani bahkan untuk upaya pemasaran produk pertanian agar basis data lebih valid dan informatif, meningkatkan upaya pengendalian kegiatan fisik di lapangan langsung di tingkat petani, dan meningkatkan kualitas evaluasi kegiatan karena melibatkan petani secara langsung (partisipatif).
Dengan manfaat dan kegunaan ini, diharapkan perencanaan organisasi berhasil dari sisi kuantitas dan kualitas, serta berdampak positif bagi pembangunan pertanian secara umum. Hal ini juga merupakan gambaran keberhasilan pelayanan publik organisasi.